top of page
atthetermelefoun

Soal Soal Tes Masuk Kedokteran Ukdw.200l



Masyarakat Indonesia saat ini ditandai dengan mobilitas di berbagai bidang yang tinggi dan cepat akibat berbagai perubahan dan perkembangan teknologi yang ada, yang bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Kondisi ini bisa menjadi semakin rumit oleh fakta keberagaman agama, suku, dan golongan dalam masyarakat Indonesia, yang tidak jarang menjadi sumber konflik. Belum lagi dengan kecenderungan masyarakat yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. UKDW secara umum dan Fakultas Teologi khususnya, terpanggil untuk memberi tanggapan terhadap persoalan dan kebutuhan tersebut dalam koridor pergumulan bergereja dan bermasyarakat. Untuk itulah Prodi S-2 Ilmu Teologi mengembangkan prodinya dalam empat bidang minat, yaitu: bidang minat Ilmu Teologi (M.Th.), bidang minat Teologi Kependetaan (M.Div.) termasuk bidang minat Studi Perdamaian (Master of Arts in Peace Studies) dan bidang minat Teologi Praktis (Master of Arts in Practical Theology).




Soal Soal Tes Masuk Kedokteran Ukdw.200l



ohanian fisica para ingenieria y ciencias vol 1 pdf descargar Phoenix OS v 3.1.1.3.42 64bit crack doraemon new episodes in hindi pagalworld free download chinna kodalu serial song free download dragon ball z tamil dubbed movie in torrents hit kisi kisi soal seni budaya sd kelas 4,5,6 semester 1 lumion 2.5 crack download 32 bit Focus 1 hindi dubbed movie download Shaadi Mein Zaroor Aana movie download dvdrip torrent don 2 hindi movie 3gp download


1 Petunjuk Pembuatan Soal MCQ tipe A Uji Kompetensi Dokter Indonesia 1. Jenis Soal Jenis atau tipe soal ujian adalah berupa soal pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban soal. Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk skenario (vignette), pertanyaan, dan lima pilihan jawaban dengan satu jawaban benar. Jumlah soal-soal ujian seluruhnya adalah 200 soal. Untuk memudahkan penulisan soal, pada petunjuk ini juga mencantumkan pola redaksional soal yang dapat digunakan sebagai template pembuatan soal. (Lihat Pola Soal dengan menggunakan Vignette). 2. Kaidah Umum Kaidah kaidah umum yang penting diperhatikan di dalam pembuatan soal: 1) Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga jenis jawabannya tanpa harus melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban adalah 100 % benar atau salah. 2) Usahakan agar data atau informasi penting seoptimal mungkin dicantumkan pada soal (stem), sedangkan pilihan jawaban usahakan sesingkat mungkin. 3) Hindari informasi berlebihan pada soal. 4) Hindari soal-soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks serta tidak relevan. 5) Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. 6) Hindari kata-kata absolut seperti, selalu, tidak pernah, dan semua pada pilihan jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak jelas (meragukan) seperti biasanya atau sering. 7) Hindari kalimat atau frase negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN. 8) Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. 9) Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan kasus-kasus yang sering serta memiliki potensi masalah serius. 10) Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat terhadap fakta terisolasi. 11) Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. 12) Setiap soal lebih baik menekankan pada pertanyaan mengenai pengambilan keputusan klinik. 3. Kesalahan struktur soal Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari karena mengarah pada dua hal, yakni, testwiseness dan irrelevant difficulty. Testwiseness adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab soatu soal bukan karena penguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena kepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. Sementara itu irrelevant difficulty berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa menjawab, yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut: A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness: 1. Grammatical Cues 2. Logical Cues 3. Istilah yang absolut 1


2 4. Jawaban benar yang panjang 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban 6. Konvergensi soal B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan 1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi 2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya 3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi 4. Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak logis 5. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban 6. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Untuk memberikan kejelasan poin poin di atas, berikut ini dipaparkan contoh contoh soal yang mengandung kesalahan struktur beserta uraiannya. A. Kesalahan yang berkaitan dengan testwiseness: 1. Grammatical Cues Contoh soal : Seorang pria, berusia 60 tahun, dibawa ke bagian gawat darurat oleh seorang polisi, yang menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diri di sisi jalan. Setelah memastikan bahwa saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama dalam manajemen adalah administrasi intravena: A. pemeriksaan cairan serebrospinal B. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine) C. CT scan kepala D. fenitoin E. diazepam Grammatical cues: satu atau lebih dari opsi jawaban tidak cocok dengan kalimat pertanyaan yang disusun dalam suatu soal. Hal ini terjadi karena penulis hanya memfokuskan diri dalam pembuatan atau pemilihan jawaban yang benar. Sementara itu jawaban yang salah/distraktor tidak diperhatikan dalam pembuatannya. Pada contoh pertanyaan di atas mahasiswa dapat dengan mudah menyingkirkan A & C sebagai jawaban yang benar karena secara logika tidak mungkin benar berdasarkan kalimat pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini menanyakan terapi, sementara A & C jelas tidak termasuk suatu terapi. 2. Logical Cues Contoh soal : Kejahatan adalah A. terjadi secara merata pada berbagai kelas social B. lebih sering muncul pada golongan orang miskin C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengah sampai kaya. D. pada dasarnya merupakan suatu indikasi psychosexual maladjustment E. mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara Logical cues: sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar. Pada soal di atas mahasiswa yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mahasiswa yang tidak terlalu cerdas dalam menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan E. Seringkali, jawaban jawaban ini pun sebagian mengandung kebenaran dan membingungkan karena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan kedudukannya.kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata - kata bertambah, berkurang, atau tetap 3. Istilah yang absolut Contoh soal : Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi 2


3 A. dapat diberikan terapi secara adekuat dengan fosfatidilkolin (lesitin) B. dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini C. tidak pernah terjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi D.tidak pernah menjadi berat E.mungkin melibatkan sistem kolinergik Istilah yang absolut: kata selalu atau tidak pernah digunakan dalam opsi jawaban Pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak sebagaimana opsi C dan D. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung mutlak tersebut. Perlu dicatat bahwa kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan lead-in 4. Jawaban benar yang panjang Contoh soal : Secondary gain adalah A. synonym dengan malingering B. Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic Jawaban benar yang panjang: pada soal di atas pilihan jawaban C lebih panjang dari yang lain. Selain itu terdapat 2 hal pada pilihan tersebut. Penulis soal kadang terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan yang salah. Dengan demikian maka muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada pilihan yang salah atau distraktor lebih pendek pernyataannya. 5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Contoh soal: Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut: A. depersonalisasi B. derailment C. derealisasi D. focal memory deficit E. tanda anxietas Pengulangan kata: pada soal di atas, digunakan kata unreal, sementara itu muncul kata derealisasi pada pilihan jawaban C sebagai jawaban yang benar. Kadang kadan hal ini terjadi dan peserta ujian dapat mencoba menebak jawaban yang mempunyai kaitan kata dengan badan soalnya, sehingga hal ini harus dihindari. 6. Konvergensi soal Contoh soal: Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi: A. dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf B. dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf C. dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf D. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf E. dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf 3


4 Konvergensi: jawaban yang benar mengandung komponen komponen yang paling sering muncul pada pilihan pilihan yang lain (distraktor). Hal ini tidak terlalu kentara terlihat, tetapi dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jawaban yang benar, kemudian mencoba membuat jawaban yang salah dengan membuat kombinasi dari jawaban yang benar denga suatu elemen yang salah. Sebagai contoh kalau pilihan jawaban berupa kombinasi sebagai berikut: Pensil dan pen, pensil dan spidol, pensil dan krayon, pen dan penghapus. Maka dengan penghitungan sederhana kita dapat menghitung bahwa pensil muncul sebanyak 3 kali, sementara pen sebanyak 2 kali pada jawaban. Sementara elemen lain hanya muncul 1 kali. Secara tidak disadari hal ini sering terjadi ketika seorang penulis mencoba mencari pilihan yang salah. Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi bentuk anionic sebagai jawaban yang benar, demikian pula dengan dari luar membrane syaraf yang lebih jarang muncul dibandingkan dengan dari dalam membrane syaraf. Sehingga hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung tidak bermuatan maka peserta akan menebak jawabanya adalah B B. Kesalahan yang berkaitan dengan kesulitan yang tidak perlu/relevan 1. Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Contoh soal: Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusan dokter dalam penanganan kesehatan anggotanya. Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima proses klarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja? A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan ditunjukkan bukti yang memberatkan. B. Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu di pengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankannya. C. Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan. Pilihan jawaban yang panjang, dan kompleks: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk menjawabnya karena hal teknis tersebut. 2. Pilihan yang berupa angka tidak diurut sesuai dengan besarnya Contoh soal: Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile? A. kurang dari 20% B % C. Lebih dari 50% D. 90% E. 75% Pilihan dengan besaran tidak berurut: pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam menjawabnya. 3. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretative 4 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page